Bersambungnya Keturunan Rasulullah Sampai Hari Kiamat
Keturunan Nabi ﷺ akan selalu ada sampai Hari Kiamat. Lalu
siapakah keturunan Nabi? Sebagaimana telah kita
ketahui bahwa putra-putra Nabi ﷺ
wafat ketika kecil, sedangkan nasab dalam Islam dinisbatkan kepada ayah. Jadi
bagaimana bisa Nabi ﷺ memiliki keturunan, sedangkan
semua putranya telah
wafat di waktu kecil?
Ada beberapa hukum khusus yang diberikan hanya untuk Nabi ﷺ, seperti kebolehan menikahi lebih dari empat istri, wajibnya tahajud, dan lainnya. Di antara hukum khusus bagi Nabi ﷺ
bahwa nasab Beliau bersambung melalui dua cucu
Beliau, yaitu Sayidina Hasan dan Husain,
yang tidak lain adalah kedua putra
dari Sayidah Fatimah binti Rasulullah ﷺ dengan Sayidina Ali
radhiyallahu anhu. Hal ini telah ditegaskan oleh Nabi
ﷺ
dalam beberapa hadits,
dalam suatu riwayat
disebutkan:
Dari Jabir berkata, Rasululah ﷺ bersabda :“Sesungguhnya Allah telah menjadikan
keturunan
setiap nabi
dalam sulbinya masing-masing
dan sesungguhnya Allah menjadikan keturunanku dalam
sulbi Ali bin Abi Thalib.”(HR
Thabrani)
Baca Juga : Pernyataan Ponpes Al-Anwar (Ponpesnya Mbah Moen) Tentang Nasab Ba’alawi
Akan tetapi tidak semua keturunan Sayidina Ali bin Abi Thalib nasabnya disambungkan kepada Rasulullah ﷺ. Penisbatan ini hanya dikhususkan bagi keturunan Sayidina Ali dari Sayidatuna Fatimah, putri Rasulullah. Dalam riwayat lain disebutkan :
Dari Umar, berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ
bersabda: ”Setiap
anak dari seorang wanita dinisbatkan kepada ayahnya kecuali anak
Fatimah, karena sesungguhnya akulah ashabah
mereka dan akulah ayah
mereka.”(HR
Thabrani)
Oleh karena itu, keturunan putri-putri
Nabi ﷺ yang
lain meskipun masih bisa dikatakan sebagai dzuriyah Rasul, akan tetapi nasabnya tidak tersambung
kepada Rasulullah ﷺ. Begitu juga anak dari seorang wanita
keturunan Sayidatuna Fatimah yang menikah dengan lelaki yang bukan ahlul bait, nasabnya disandarkan kepada ayah mereka dan bukan kepada
ibunya.
Bersambung Sampai Hari Kiamat
Di antara bukti
kuat mengenai kepastian terus berlangsungnya keturunan
Rasulullah
ﷺ adalah
sabda beliau
:
“Wahai manusia, sungguh aku telah meninggalkan bagi kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh dengannya kalian tidak akan tersesat yaitu Kitabullah dan itrahku (keturunanku), ahlul baitku” (HR Turmudzi, Muslim)(6)
Yang dimaksud `itrah dalam hadits tersebut adalah keturunan dan
kerabat Nabi terdekat(7), ini menunjukkan bahwa nasab Rasulullah ﷺ masih berlangsung setelah
wafatnya beliau. Bahkan dalam sebagian
riwayat disebutkan bahwa ahlul bait dan Al-Quran akan selalu bersama sampai
keduanya datang ke telaga Nabi ﷺ.
Bukti
lain akan tetap adanya ahlul bait keturunan Nabi ﷺ sampai akhir
zaman
adalah
sabda Nabi ﷺ:
(Imam) Mahdi berasal dari kami, Ahlul Bait. Allah akan membuatnya baik dalam satu malam saja. (HR Ahmad, Ibnu Majah)
Dalam hadits ini dikatakan bahwa Imam Mahdi yang dipercaya oleh Ahlus
Sunnah akan muncul di akhir zaman berasal dari ahlul bait. Sebagian ulama
mengatakan berasal dari keturunan Imam Hasan, ada
yang mengatakan dari keturunan Imam Husain, dan ada pula yang mengatakan berasal
dari keturunan Imam
Hasan dan Imam
Husain.
Baca Juga : Wali Songo Keturunan Ba’alawi? Cek Fakta Sebenarnya
Semua bukti-bukti Ini menunjukkan bahwa keturunan Nabi ﷺ akan selalu ada hingga akhir zaman. Penerus keturunan beliau adalah Sayidina Hasan dan Sayidina Husain. Dan terbukti sampai saat para ahli nasab memelihara dan mencatat nasab-nasab keturunan keduanya. Maka keliru sekali orang yang berpendapat bahwa keturunan Nabi ﷺ telah terputus, justru itu adalah kata-kata yang serupa dengan yang dilontarkan oleh kaum kafir kepada Rasulullah ﷺ.
Leave a Comment