Sekilas Tentang Imam Ahmad Bin Isa Al-Muhajir

Salah satu dari cabang keturunan Ahlul Bait adalah Sadah Baalawi yang nasabnya bersambung kepada Rasulullah melalui jalur Imam Ahmad Al-Muhajir. Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir merupakan sosok yang terkenal. Nasab beliau adalah Imam Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Jakfar As-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain yang merupakan putra dari pasangan Sayidina Ali bin Abi Thalib dan Sayidah Fatimah Az-Zahra.


Kita tidak akan berpanjang lebar membahas mengenai Imam Ahmad Al- Muhajir karena nasab beliau sudah sangat jelas. Berikut kami sebutkan beberapa nukilan dari para ahli nasab yang menyebutkan tentang kepastian nasab Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi.

 

Al-Ubaidili (Ahli Nasab wafat pada tahun 435 H)

Beliau adalah Nasabah (ahli nasab) Abul Hasan Muhammad bin Jakfar bin Muhammad Al-Ubadili, tokoh terpandang dalam ilmu nasab. Beliau adalah guru dari Al-Umari. Beliau menuliskan dalam Tahdzibul Ansab:

Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi diberi gelar An- Nafath . Di antara keturunannya adalah Abu Jakfar Al-Ama Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad yang kehilangan penglihatan di akhir usianya dan berpindah ke Bashrah, bermukim, dan wafat di sana . Beliau memiliki beberapa anak. Saudaranya di Jabal (nama daerah) juga punya beberapa anak. (Tahdzibul Nasab, 174-175)

 

Al-Umari (Ahli Nasab abad ke lima)

Beliau merupakan maha guru ulama nasab di zamannya. Abul Hasan Ali bin An-Nassabah Abul Ghanaim Muhammad As-Shufi Al-Umari. Nasabnya bersambung kepada Umar Al-Athraf bin Ali bin Abi Thalib. Beliau berkata mengenai salah satu keturunan Ali Al-Uraidhi:

Ahmad Abu Qasim Al-Abah yang dikenal juga dengan gelar An-Naffath karena berdagang Nafth (minyak). Beliau memiliki keturunan di Baghdad, beliau berasal dari Al-Hasan Abu Muhammad Ad-Dallal di Baghdad aku melihatnya wafat pada akhirnya di Baghdad, beliau merupakan putra Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Al-Uraidhi. (Al-Mujdi fi Ansabit Thalibin, juz 1 hal337)


Baca Juga : Siapakah Yang Dimaksud Ahlul Bait?


Keterangan: Gelar Al-Abah dan An-Nafath terkadang disandarkan kepada Al-Imam Ahmad bin Isa, dan terkadang pula disandarkan kepada cucu beliau yang berselang empat generasi yang kebetulan bernama sama yaitu Ahmad bin Hasan Ad-Dallal bin bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa bin Muhammad Al-Uraidhi. Menurut Al- Habib Alwi bin Thahir Al-Haddad dalam kitab Uqudul Almas, yang tepat bahwa dua gelar tersebut bukanlah gelar Imam Ahmad Al-Muhajir, melainkan gelar cucu yang berselang empat generasi dengan beliau, yakni Ahmad bin Hasan Ad-Dallal.

 

Qadhi  Al-Marwazi  Al-Azwarqani  (Ahli  Nasab  Hidup  di Abad ke 5 dan 6 Hijriyah)

Beliau adalah An-Nassabah Al-Marwazi Abu Thalib Ismail bin Husain bin Muhammad bin Husain Al-Azwarqani Ad-Dibaj Al-Husaini. Beliau merupakan keturunan dari Al-Imam Muhammad Ad-Dibaj bin Jakfar As-Shadiq saudara dari Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Jakfar As-Shadiq. Dalam kitab Al-Fakhri beliau menuturkan tentang nasab keturunan Ali Al-Uraidhi:

Adapun Isa An-Naqib (bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi), beliau memiliki keturunan dari sebelas putranya.  Ahmad Al-Abah As-Saqath ia memiliki keturunan yang banyak, kemudian Isa bin Isa sebagaimana diriwayatkan oleh Abil Ghanaim, Yahya Al-Ashghar yang memiliki keturunan di Madinah, Hasan Al Akbar di Asfihan... ( Al-Fakhri, hal 29)

Keterangan: Kemungkinan dalam catatan ini terdapat salah penulisan semestinya An-Naffath menjadi As-Saqath sebab gelar yang umum dipakai adalah An-Naffath.

 

Muayidud Din (Ahli Nasab Wafat Tahun 787 H)

Beliau adalah Muayiduddin Ubaidillah bin Umar bin Muhammad. Dalam kitab At-Tsabat Al-Mushan beliau berkata:

Adapun Ahmad (Bin Isa bin Muhammad bin Ali Uraidhi) beliau memiliki keturunan. Di antara keturunannya adalah Abu Muhammad Hasan Ad-Dallal di Baghdad. Guru kami Al-Umari melihatnya di Baghdad. Beliau adalah putra Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi. Beliau memiliki anak-anak, di antaranya abul Qosim Ahmad Al Asyaj yang dikenal dengan An-Nafath sebab berjualan minyak, beliau memiliki keturunan di Baghdad (At-Tsabat Al-Mushan, hal 83-84)

Keterangan: Kemungkinan besar di sini terdapat kesalahan penulisan gelar yang semestinya Al-Abah menjadi Al-Asyaj sebab inilah gelar yang dikenal untuk Abul Qosim Ahmad bin Hasan Ad-Dallal.


Baca Juga : Wali Songo Keturunan Ba’alawi? Cek Fakta Sebenarnya


Ibnu ‘Inabah (Ahli Nasab wafat tahun 828 H)

Beliau adalah An-Nassabah Jamaluddin Ahmad bin Ali bin Husain bin Ali bin Muhana bin Inabah Al-Ashghar. Dalam Kitab Umdatut Thalib beliau berkata:

Adapun Muhammad bin Ali Al-Uraidhi ia memiliki nama kunyah Abu Abdullah, keturunannya banyak dan berpencar ke berbagai daerah...

Setelah itu beliau menyebutkan beberapa keturunannya sampai kepada:

Di antaranya Ahmad Al-Ataj bin Abi Muhammad Hasan Ad-Dallal bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa Al-Akbar, ia berjualan minyak maka dijuluki An-Naffath. (Umdatut Thalib, hal 244)

Keterangan: Kemungkinan besar terjadi kesalahan penulisan gelar dari Al-Abah menjadi Al-Ataj karena Al-Abah adalah gelar yang sudah dikenal luas. Di sini kita dapat melihat bahwa gelar Al-Abah dan An-Nafath adalah gelar bagi cucu yang berselang empat generasi dari Ahmad Al-Muhajir bin Isa.

 

Masih  banyak  ahli  nasab  lain  yang  menyebutkan  tentang  Al-Imam Ahmad  bin  Isa  Al-Muhajir  dan memastikan  bahwa  beliau  adalah keturunan dari Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib melalui jalur Imam Ali Al-Uraidhi bin Jakfar As-Shadiq.

No comments

Powered by Blogger.