Manaqib Habib Abdullah Bin Aqil Bin Husein Bafaqih Pendiri YTI Nguling

MANAQIB HABIB ABDULLAH BIN AQIL BIN HUSEIN BAFAQI
PENDIRI YTI NGULING

Masa Kecil Beliau
Habib Abdullah Bafaqih lahir di Nguling Pasuruan Jawa Timur pada tanggal 05 Oktober 1938. Beliau  adalah putra dari Habib Aqil bin Husein bin Zain bin Alwi Bafaqih, dari seorang Ibu yang bernama  Hajjah Salamah. Masa kecil  beliau dihabiskan di Desa Nguling pasuruan dalam naungan dan pengawasan langsung dari kedua orang tua yang mulya. Pada usia delapan bulan beliau sudah menjadi piatu karena ibunda tercinta Hajjah Salamah berpulang ke Rahmatullah, selanjutnya atas kehendak Ayahandanya beliau diasuh oleh ibu sambung beliau bernama Hajjah Aisyah.

Dari kecil beliau sudah ditempa dengan ilmu agama, karena ayahanda beliau (Al-habib Aqil) sampai mendatangkan seorang guru khusus untuk mengajar semua putra-putranya, guru khusus dimaksud adalah Ustad Bukhori yang berasal dari Madura. Beliau juga mengenyam pendidikan umum, mulai dari SR, SLTP sampai SMA, tapi saat ditanya siapa guru beliau, beliau menjawab Ayahandanya sendiri Al-habib Aqil Bafaqih, yang banyak mengajarkan tentang ilmu Thoriqot, namun guna lebih memperdalam ilmu agama beliau sempat belajar  di sebuah pesantren di Kraksaan Probolinggo.

Meskipun dari Kakek beliau (Al-habib Syarief Husein bin Zain) yang lahir di Pendopo Kabupaten Pasuruan  ada mengalir darah biru (Raden), terbukti dalam ijazah SR ( sekolah rakyat ) beliau tercantum nama Raden Sayyid Abdulloh Bafaqih, namun tak sedikitpun ada kebanggaan dari beliau, bahkan melarang semua anak anaknya mencantumkan gelar keradenan tersebut. Sifat Waro’dari sang Kakek begitu sangat melekat pada beliau, dimana Alhabib Syarief Husein yang ber Ibukan wanita Ningrat..tidak betah tinggal di Keraton / Pendopo yang serba dengan aturan ketat, pada usia yg masih muda beliau Alhabib Syarief Husein pergi meninggalkan Istana Keraton / Uzlah dan menetap di desa Ngulng, dari situlah cikal bakal adanya para Habaib di desa nguling.


Masa Dewasa
Pada tahun 1958, saat usia 20 tahun beliau dinikahkan oleh ayahanda beliau dengan seorang Syarifah Sholehah bernama Ruqayyah, putri dari Al-habib Ahmad bin Muhammad Al-kaff yang asli Palembang, Sumatera Selatan, dan lewat pernikahan mulia itu beliau bisa mempertahankan perjodohan hingga ajal memisahkan kedua nya.

Perjuangan Beliau
Dimulai saat Habib Abdulloh Bafaqih dan Srarifah Ruqoyyah Al-Kaff memulai biduk rumah tangga di Desa Mlaten Kecamatan Nguling, di situlah beliau berdua mulai merintis apa yg disebut Perjuangan Agama. Mulai dari mengajar ngaji Al-Qur’an anak anak kampung sampai mendirikan lembaga pendidikan Diniyyah yg dinamakan Manba’ul Huda.

Tak lama setelah  hijrah dari Nguling ke Desa Mlaten, perhatian beliau berdua tertuju pada pembenahan pendidikan agama yang saat itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Ada satu cerita yg luar biasa, dimana saat itu sekitar tahun 1970 an Habib Abdulloh mendapatkan keuntungan atas bisnis Sapi potong di Jakarta, adalah satu nama Haji Abdurrozzak, saudagar kaya raya Betawi yang memberikan sejumlah besar uang pada Habib Abdullaoh Bafaqih untuk digunakan sebagai biaya berabgkat haji ke Haramain, setelah sampai di rumah beliau bercerita pada sang istri, namun atas semangat juang beliau berdua, bukannya di gunakan untuk berangkat haji, malah di gunakan untuk membeli tanah dan membangun gedung Madrasah.

Bersama para tohoh masyarakat akhirnya berdirilah gedung yang bernama Manba’ul Huda dan alhamdulillah berdiri tegak sampai saat ini, hal ini merupakan contoh ketangguhan Iman dan ketaqwaan beliau, yang tidak tergoda dengan urusan duniawi, karena saat itu sungguh sulit berfikir untuk membangun sebuah gedung pendidikan kalau tidak ada kekuatan hidayah dan inayah dari Allah SWT rasanya musthail melakukan itu. Dan pada masa itu juga beliau bersama para Kyai dan tokoh masyarakat mengembangkan Masjid Al-huda Mlaten dan akhirnya dipercaya menjadi Ketua Takmirnya.

Kemudian pada tahun 1978, setelah 20 tahun berjuang di Desa Mlaten, atas perintah dari orang tua akhirnya beliau berdua harus hijrah kembali ke Desa Nguling. Pada bulan April 1976, sebelum beliau berdua hijrah ke Desa Nguling, bersama para Tokoh dan Musilamat NU ikut mengembangkan lembaga pendidikan agama yang yang bernama   Madrasah Diniyyah Miftahul Ulum yang nantinya menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Tarbiyyah Islam Nguling yang saat ini sudah memiliki delapan lembaga dan banyak santri.

Karier Beliau
Dengan berbekal kecakapan ilmu pengetahuan umum dan Agama yang cukup, beliau Al-habib Abdullah Bafaqih tentu saja bisa diterima dalam berbagai organisasi masyarakat. Di kisaran tahun 1968, dimulai dari Ormas NU, di tingkat MWC juga GP Anshor beliau pernah menjabat pimpinan dan di rentang tahun itu pula beliau duduk sebagai anggota Syuriah di PCNU Kabupaten Pasuruan, bahkan sampai akhit hayatnya beliau tercatat sebagai Mustasyar PCNU Kabupaten Pasuruan.


Wafatnya Beliau
Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun, pada tanggal  24 Shafar 1436 H, beterpatan dengan tanggal 14 Desember 2014 Masehi… beliau Habib Abdulloh bin Aqil Bafaqih dipanggil Alloh, kelurga besar tentu saja sangat kehilangan tokoh panutan yang luar biasa ini, terutama keluarga besar Yayasan Tarbiyah Islam ( YTI ) yang beliau bangun dengan susah payah bersama para tokoh masyarakat… saat ini kami tinggal menikmati hasilnya dan tentu saja amanat dan wasiat penting ini akan kami pegang teguh dan berupaya semaksimal mungkin untuk terus dan terus mengembangkan nya.
Semoga Alloh swt memberkati beliau dan para sahabat nya yang telah tiada dan menjadikan semua jerih payah nya menjadi Jariyyah yang membawa kebaikan Dunia Akherat, Aamiin..

No comments

Powered by Blogger.